Minggu, 29 Agustus 2010

Harry Potter and The Half Blood Prince

“Years ago, I knew a boy who made all the wrong choices. His name was Tom Riddle. Today, the world knows him by another name…, Voldemort!”
Sang Terpilih
Para Harry Potter freaks pasti nggak akan kesulitan menebak, milik siapa kira-kira kalimat di atas? Yep, kalimat itu diucapkan oleh Kepala Sekolah Sihir Hogwarts paling terkenal, Albus Dumbledore (Michael Gambon), saat menjalani tugas barunya sebagai private lecturer alias pembimbing pribadi Sang Terpilih, Harry Potter (Daniel Radcliffe).Di tahun ke-enamnya di Hogwarts, Harry memang sedang disiapkan untuk sebuah tantangan besar, menaklukkan penyihir hitam paling berbahaya sepanjang masa, Lord Voldemort (Ralph Fiennes). Sesuai kalimat pembuka di atas, dalam persiapannya Dumbledore dan Harry mengajak penonton menelusuri sejarah dan masa lalu si Pangeran Kegelapan.

Itulah inti dari film berdurasi 153 menit ini. Semakin mendekati ending, jangan kaget kalau suasana suram makin terasa karena lebih banyak adegan kekacauan dan pertempuran yang ditampilkan. Makanya Motion Picture Association of America (kayak badan sensor-nya gitu deh) memberi label “PG” alias “Parental Guidance suggested” untuk film ini. Selain Half Blood Prince, The Prisoner of Azkaban juga punya label yang sama. Tapi ada kabar bagus buat yang kangen pingin nonton Quidditch. Tenang ajaaa…, setelah absen nongol di dua film Harry Potter sebelumnya, David Yates (sutradara) akhirnya menyajikan pertandingan Quidditch full seperti yang ada di The Sorcerer’s Stone.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

aYo ayo di coment..
di baca mulu..